The Gecko Project melakukan investigasi tentang persoalan penggunaan lahan di tengah situasi global yang menantang, termasuk keterhubungannya dengan masalah perubahan iklim, deforestasi (penggundulan hutan), keanekaragaman hayati, ketahanan pangan, hak masyarakat yang terpinggirkan, dan keberlangsungan demokrasi.
Kami menggunakan kekuatan jurnalisme investigasi dan kisah (storytelling) untuk mendorong perubahan yang lebih baik dalam melindungi lingkungan dan HAM.
Mengapa tanah?
Berbagai keputusan tentang bagaimana lahan digunakan, memiliki dampak besar terhadap masyarakat dan lingkungan secara global. Perluasan area perkebunan dalam skala industri telah memainkan peran utama atas kepunahan hutan dan keanekaragaman hayati. Industri perkebunan, kehutanan, dan penggunaan lahan lainnya menyumbang hampir seperempat dari emisi gas rumah kaca.
Pembangunan berbasis lahan, seperti perkebunan dan pertambangan, merupakan poros dari berbagai strategi pembangunan ekonomi di dunia. Namun, proyek-proyek tersebut dapat menyebabkan hilangnya sumber pangan dan sumber penghidupan Masyarakat Adat dan masyarakat lokal. Di waktu yang bersamaan, hal itu turut mengurangi ketahanan pangan masyarakat yang paling rentan maupun memperlebar jurang kesejahteraan yang tak merata karena keuntungan diperoleh dengan mengorbankan masyarakat yang kian dimiskinkan.
Dalam banyak kasus, berbagai proyek dibangun melalui pemaksaan, kekerasan, dan pelanggaran hak masyarakat di pedesaan. Masyarakat di Asia, Afrika, dan Amerika Latin telah kehilangan tanah mereka karena proyek-proyek milik perusahaan swasta dan negara. Alarm atas masalah tersebut telah dibunyikan ketika tahun 2016 lalu Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court) mengumumkan bahwa kejahatan terkait perampasan lahan dapat pula menjadi kejahatan kemanusiaan dan mereka memiliki wewenang untuk mengadili kasus-kasus serius.
Baru-baru ini, masalah penggunaan lahan pun masih memegang peran penting dalam laju emisi gas rumah kaca. Tetapi, seperti yang telah diutarakan oleh IPCC, - dengan tindakan yang urgen dan berdaya jangkau luas - berbagai sumber daya yang ada pada suatu lahan dapat menekan dampak perubahan iklim. Di satu sisi, tindakan yang sama juga diperlukan untuk mengurangi dan memperbaiki situasi atas pelanggaran HAM berat yang terjadi sebagai akibat dari penggunaan lahan dalam skala industri.
Para pembuat kebijakan, lembaga penegak hukum, ilmuwan, aktivis, dan masyarakat telah secara aktif terlibat dalam menjawab berbagai pertanyaan tersebut di seluruh dunia. Terkait dengan itu, laporan investigasi memiliki peran penting dan krusial. Itu mencakup upaya dalam mengungkap tabir atas proses pengambilan keputusan terkait lahan, faktor-faktor yang mempengaruhi, pemahaman tentang mengapa kebijakan tertentu dapat berhasil atau gagal, dan dorongan terhadap tindakan transformatif yang perlu diambil.
Apa yang kami lakukan?
Kami melakukan investigasi mendalam tentang bagaimana kebijakan atas penggunaan lahan dibuat, siapa yang membuat kebijakan tersebut, dan mengapa hal itu diputuskan. Kami menguak berbagai kepentingan yang mengitarinya dan penyalahgunaan kekuasaan yang mengarah pada kerugian yang diderita oleh masyarakat dan lingkungan. The Gecko Project juga menelusuri berbagai intervensi yang dilakukan, baik itu kebijakan, peraturan, maupun gerakan sosial, untuk membuat perubahan yang lebih baik.
Berbagai temuan kami dirilis di banyak media dalam bahasa Inggris dan bahasa lain untuk memastikannya dapat dijangkau oleh khalayak luas. Hal itu termasuk artikel panjang kami yang ditulis secara naratif dengan menonjolkan sisi kemanusiaan (human interest). Selain itu, ada pula karya dalam bentuk film, foto, infografik, uraian, analisis, dan komentar.
The Gecko Project bekerja dengan model kerja sama (kemitraan). Kami memilih kolaborasi dalam melakukan berbagai investigasi dengan media-media besar dan mempublikasikan hasilnya secara bersama. Hingga kini, kami telah bekerja sama dengan beragam media terkemuka di Indonesia, Malaysia, Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), dan Inggris. Sementara itu, karya-karya kami dipublikasikan melalui lisensi Creative Commons, sehingga bebas untuk diterbitkan ulang oleh pihak lain dengan persyaratan tertentu.
Siapa kami?
The Gecko Project adalah organisasi non-profit (nirlaba) di Inggris. Pada 2017 lalu, kami lahir sebagai proyek dalam organisasi nirlaba lain, yaitu Earthsight. Pada 2019, The Gecko Project kemudian menjadi organisasi independen. Kami memiliki tim yang terdiri dari enam staf penuh waktu maupun paruh waktu yang bekerja dari Inggris dan Indonesia. Kami pun bekerja sama dengan para pekerja lepas lintas profesi di berbagai belahan dunia, termasuk jurnalis, peneliti, fotografer, dan pembuat film.
Hubungi kami
Email info@thegeckoproject.org.